Sabtu, 24 Juli 2010

Fenomena Angkasa (Atmosfer) Matahari

   Fotosfer yang berarti bola cahaya merupakan bagian matahari yang tepat di bawah kromosfer dan di atas zona konveksi. Pada fotosfer dapat teramati granulasi, plages, prominensa, bintik matahari, dan flare.
  1. Granulasi: bulir-bulir dengan diameter 700-1000 km. Bagian antargranulasi yang relatif gelap memiliki temperatur 200-300 K lebih rendah dari pusat granulasi yang terang. Sama halnya dengan buih-buih yang muncul ke permukaan air yang sedang mendidih, granulasi merupakan bukti hantaran energi dari dalam matahari yang berlangsung secara konvektif.
  2. Flages: bagian terang pada piringan matahari jika diamati pada daerah panjang gelombang merah (6563 Å)
  3. Filament: bagian gelap pada piringan matahari jika diamati pada daerah panjang gelombang merah (6563 Å)
  4. Prominensa: filament yang tampak di tepi proyeksi piringan matahari. Diartikan sebagai lontaran api yang membumbung keluar dari permukaan matahari dan hanya dapat tampak dari bumi jika terjadi gerhana di tepi piringan matahari.
  5. Bintik matahari: bintik-bintik yang relatif gelap dibanding dengan rata-rata terang fotosfer. Temperatur pada bintik matahari kira-kira 2000 K lebih rendah dari fotosfer. Kala hidup bintik matahari ini dapat mencapai beberapa bulan. Jumlah bintik matahari bervariasi dengan siklus 11,2 tahun (solar cycle) dan diketahui berkaitan erat dengan tingkat aktifitas matahari. Babcock (1960) memberikan gagasan bahwa terpuntirnya medan magnet matahari akibat rotasi diferensial fotosfer melambatkan gerak ion dan elektron. Akibat dari perlambatan tersebut, energi kinetik berkurang dan menyebabkan turunnya temperatur pada bintik.
  6. Prominensa & Bintik Matahari
  7. Flare: letupan besar yang mendadak terjadi di sekitar daerah bintik matahari. Kala ledakannya berkisar antara 20 menit hingga 3 jam. Letupan ini melontarkan sejumlah besar materi dan energi dari permukaan matahari.
    Flare Matahari
   Daerah dingin di atas fotosfer adalah kromosfer (bola warna). Kromosfer hanya dapat di lihat saat gerhana matahari atau dengan penapis yang hanya melewatkan cahaya merah. Bentuk permukaan kromosfer memiliki pola berduri. Duri-duri panjang itu disebut spikula. Spikula sendiri nerbentuk silinder dengan diameter 700 km dan tinggi hingga 7000 km. Kala hidupnya berkisar 5 hingga 15 menit.
Korona Matahari
   Bagian terluar dari matahari disebut korona (mahkota). Kendati korona memancarkan radiasi dengan terang sepersejuta terangnya kromosfer, temperaturnya ternyata dapat mencapai 2 juta K. Temperatur yang demikian tinggi ini menyebabkan gas di korona merupakan pemancar sinar-X yang kuat.. Dari pengamatan satelit buatan Skylab ternyata ditemukan adanya daerah yang tenang dan dingin yang disebut lubang korona.

1 komentar: